*Yang Harus Diperhatikan Saat Negosiasi Gaji
Banyak pencari kerja berpikir bahwa: ketika mereka diundang untuk sebuah sesi wawancara, maka segalanya akan berjalan lancar. Namun, seringkali negosiasi berjalan tak sesuai rencana. Banyak faktor eksternal yang mempengaruhi sebuah proses negosiasi pekerjaan. Salah satunya adalah negosiasi tentang gaji dan benefit lainnya. Namun, berhati-hatilah, karena beberapa kesalahan berikut ini, seperti dikutip di situs Career Builder, akan membuat Anda dirugikan. Apa saja kesalahan yang harus Anda hindari?
Tidak Mempersiapkan Diri
Sebelum mengikuti sebuah proses wawancara kerja, yang harus Anda pikirkan adalah: berapa kisaran gaji yang Anda harapkan di perusahaan tersebut. Untuk itu, lakukanlah riset terlebih dahulu tentang standar gaji di industri sejenis. Dengan memahami kondisi tersebut, paling tidak Anda memiliki dasar yang akan membantu Anda saat negosiasi berlangsung.
Kurang Berhati-hati
Sebelum melakukan negosiasi, tanyakan kepada diri Anda: berapa besar gaji pokok yang Anda harapkan? Apa saja tunjangan yang diinginkan? Berapa gaji terendah yang dapat Anda terima, seandainya permintaan Anda tak disetujui? Berapa standar gaji yang dapat membuat Anda merasa nyaman, dan bisa bekerja dengan maksimal? Berapa banyak jumlah uang yang akan digunakan untuk ditabung?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut, karena akan menunjukan bagaimana Anda menilai pengalaman dan kualifikasi yang Anda miliki saat ini. Dengan demikian, Anda akan menjadi tahu berapa jumlah gaji yang layak Anda terima.
Membuka Semua Rahasia Anda
Proses negosiasi tentang gaji, sama dengan sebuah permainan kartu. Anda harus mengira-ngira keinginan orang lain, tanpa membuka semua rahasia Anda. Jika Anda diminta untuk menyebutkan jumlah gaji yang diminta, usahakan agar tidak menyebutkan jumlah tertentu. Namun, banyak pewawancara yang tetap mendesak agar Anda harus menyebutkan sejumlah angka tertentu. Jika itu yang terjadi, maka jawaban seperti, “Saya yakin, jika saya menerima sebuah tawaran gaji, tentu akan lebih fair”.
Jika terpaksa Anda harus menyebutkan angka tertentu, berikanlah kisaran angka, misalnya Rp. 5.000.000 hingga Rp. 8.500.000, daripada menyebutkan secara langsung. Angka terendah adalah besarnya gaji minimum yang Anda setujui, dan angka tertinggi adalah jumlah gaji ideal yang Anda harapkan.
Melupakan Tunjangan yang Lain
Ketika Anda menerima sebuah tawaran pekerjaan, pertimbangkanlah total gaji dan tunjangan lainnya yang bakal diterima. Perhatikan juga tunjangan kesehatan, bonus tahunan, dana pensiun, dan paket remunerasi lainnya. Jika perusahaan yang merekrut Anda tak bisa memberikan tunjangan lain selain gaji, maka mintalah benefit lain, seperti bonus pada waktu pengambilan cuti atau stock options.
Tidak Berhak Untuk Meminta Lebih
Banyak perusahaan yang mengharapkan si kandidat untuk memberikan besaran gaji yang diminta. Tak mungkin sebuah perusahaan memberikan penwaran tertinggi kepada Anda, sebelum mengetahui secara pasti jumlah gaji yang Anda harapkan. Jika Anda telah melakukan riset, dan mengetahui nilai dari pengalaman Anda, maka jangan ragu untuk menyebutkan jumlah gaji yang Anda inginkan.
Bagaimanapun juga, jangan pernah membuat kesalahan, berpikirlah bahwa posisi Anda tak dapat digantikan. Jika penawaran gaji yang Anda dapatkan terlalu rendah, ucapkan terima kasih kepada si pewawancara, biarkan mereka tahu bahwa Anda sangat antusias dengan posisi yang ditawarkan. Selanjutnya, katakan dengan penuh hormat bahwa Anda menginginkan gaji yang lebih tinggi. Hal terburuk yang akan Anda terima adalah kata tidak. Tapi, jangan khawatir, Anda tak akan pernah tahu apa jawaban yang akan diberikan jika Anda tak mengungkapkannya. Siapa tahu, mereka mengabulkan permintaan Anda. (ymn/karir.com)
*Menanggapi Pertanyaan Seputar Gaji
Banyak cara yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi tentang besaran gaji yang diharapkan seorang kandidat. Berapa gaji Anda saat ini, riwayat gaji, dan berapa gaji yang Anda harapkan, adalah sebagian pertanyaan klasik yang paling sering dijumpai. Bagaimana Anda menanggapi pertanyaan-pertanyaan tersebut? Apa jawaban terbaik yang harus Anda berikan agar tak menyesal di kemudian hari?
Beberapa tips yang dirilis di situs Professional Resumes, dapat Anda jadikan bekal sebelum bernegosiasi.
Permintaan Jumlah Gaji di Iklan Lowongan
Seringkali, pihak perusahaan yang akan merekrut Anda, meminta informasi tentang jumlah gaji ketika merilis sebuah iklan lowongan kerja. Jika hal tersebut merupakan satu-satunya syarat agar lamaran Anda dapat diproses, maka tuliskan pada resume yang Anda kirim. Namun, jika bukan merupakan keharusan, Anda tak perlu menginformasikannya. Katakan saja bahwa gaji yang Anda harapkan dapat dinegosiasikan kemudian.
Berapa Jumlah Gaji yang Anda Minta?
Sebaiknya jangan langsung mengungkapkan jumlah gaji yang Anda minta ketika ditanyakan oleh si pewawancara. Anda tak memiliki informasi yang cukup kuat tentang standar gaji di perusahaan tersebut. Seandainya jumlah gaji yang Anda sebutkan lebih rendah dari standar gaji di perusahaan tersebut, maka Anda telah memposisikan diri Anda pada kondisi yang kurang menguntungkan.
Ketika Anda Ditekan Untuk Menyebutkan Jumlah Gaji yang Diminta
Jika Anda terus ditekan oleh si pewawancara untuk menyebutkan jumlah gaji yang diminta, maka cara terbaik adalah: menyebutkan kisaran tertentu. Misalnya, antara Rp. 5.000.000,- hingga Rp. 10.000.000,-. Hal ini akan memberikan ruang bagi Anda untuk bernegosiasi, jika kualifikasi Anda memang sangat dibutuhkan.
Ketahui Nilai Jual Anda Saat Ini
Sebelum bernegosiasi, usahakan Anda telah melakukan riset untuk mengetahui standar gaji untuk posisi Anda saat ini. Nilai jual Anda adalah kombinasi dari beberapa faktor, yang dapat mebantu Anda untuk menentukan besarnya gaji yang akan diminta. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah, pengalaman kerja, latar belakang pendidikan, dan perbandingan gaji dengan posisi sejenis. Faktor lainnya adalah keahlian khusus yang Anda miliki yang akan menguntungkan perusahaan.
Persiapan Adalah Kata Kuncinya
Kunci dari suksesnya sebuah negosiasi gaji adalah persiapan yang matang. Maksudnya, seberapa jauh persiapan Anda dengan informasi tentang standar gaji untuk posisi Anda di industri sejenis, riset tentang standar gaji, dan besarnya gaji dan remunerasi yang akan Anda minta pada saat negosiasi. Jangan lupa untuk mempraktekan teknik bernegosiasi dengan partner yang Anda percayai.
Berikan Keputusan Anda
Ketika tiba saatnya, dan Anda harus bernegosiasi dengan perusahaan yang akan merekrut Anda, maka segera tentukan berapa nilai yang sesuai dengan pengalaman, pendidikan, dan keahlian yang Anda miliki saat ini. Tentunya keputusan tersebut sudah Anda pertimbangkan secara matang, melalui serangkaian riset dan pemahaman yang mendalam tentang profesi Anda. (ymn/karir.com)
*Menolak Tawaran Gaji, Apa yang Harus Dilakukan?
Dalam proses negosiasi tentang gaji dan paket remunerasi lainnya, seringkali kita merasa tak cocok dengan penawaran yang diberikan. Misalnya tak adanya bonus tahunan, yang sering Anda peroleh di tempat kerja sebelumnya, posisi yang kurang cocok, atau tak adanya uang lembur. Hal-hal yang Anda anggap penting ini akhirnya membawa Anda pada sebuah keputusan, yaitu menolak dengan halus penawaran tersebut.
Nah, bagaimana cara terbaik untuk menolak penawaran yang diberikan secara sopan? Apa saja yang harus Anda lakukan agar kedua pihak tak ada yang dirugikan? Tips singkat yang dirilis di situs Profesional Resumes ini cukup menarik untuk Anda simak.
Jangan Menerima, Lalu Mengundurkan Diri
Satu hal penting yang harus Anda ingat adalah, jangan pernah menerima sebuah penawaran gaji atau pekerjaan, kemudian setelah beberapa waktu Anda mengundurkan diri karena merasa tak cocok. Lebih baik Anda langsung menolaknya, dan biarkan kandidat lain mengisi posisi tersebut. Ketika Anda menerima penawaran yang diberikan, lalu memutuskan untuk mengundurkan diri, akan memberikan impresi yang negatif terhadap diri Anda, yaitu kurang profesional.
Memutuskan Dengan Cepat
Putuskan secara cepat setiap penawaran gaji, atau posisi tertentu yang ditawarkan kepada Anda. Katakan secara halus, bahwa Anda belum merasa cocok dengan penawaran yang diberikan. Keputusan yang cepat, tidak menunda-nunda hingga beberapa hari, akan menunjukan bahwa Anda seorang yang profesional. Kalaupun Anda menunda memberikan jawaban, katakan kapan Anda akan memberikan keputusan.
Berikan Pernyataan Tertulis
Jika kondisi memungkinkan, setelah Anda memberikan penolakan, segera kirimkan surat penolakan dan permohonan maaf kepada perusahaan yang bersangkutan, kemudian ucapkan terima kasih atas penawaran yang telah diberikan kepada Anda. Anda tak perlu detail menginformasikan alasan mengapa Anda menolak, tetapi katakan saja secara netral bahwa Anda belum bisa menerima penawaran tersebut pada saat ini.
Ciptakan Kesan yang Baik dan Profesional
Perlu diingat, bahwa sekalipun Anda menolak penawaran yang diberikan, namun Anda harus tetap menciptakan kesan yang baik dan profesional, sehingga akan memberikan nilai plus kepada Anda. Siapa tahu, di masa depan, untuk mengisi posisi lain yang lebih cocok dengan kualifikasi yang Anda miliki, maka Anda adalah orang pertama yang dihubungi. (ymn/karir.com)
*Ketika Gaji Tak Sesuai Harapan
Proses seleksi penerimaan karyawan yang melelahkan telah Anda lalui. Kini, tibalah saatnya Anda sampai pada tahap negosiasi gaji. Bagi banyak orang, tahap ini dirasakan cukup sulit, karena jika salah melakukan negosiasi, maka akan menyesal di kemudian hari. Lalu, bagaimana seandainya gaji yang diminta tak disetujui oleh pihak perusahaan? Apa alternatif lain yang harus Anda lakukan saat negosiasi berlangsung?
Todd Anten, kolumnis Yahoo! Hot Jobs, mengungkapkan lima alternatif yang dapat Anda jadikan referensi ketika gaji yang Anda minta tak disetujui oleh perusahaan tempat Anda melamar.
1. Meminta Bonus Tambahan
Gaji yang ditawarkan pihak perusahaan tak sesuai harapan Anda? Apakah Anda terpaksa menerimanya, karena sedang membutuhkan pekerjaan? Jangan khawatir. Ketika hal tersebut terjadi pada Anda, cobalah untuk menanyakan benefit tambahan selain gaji, misalnya bonus tahunan atau meminta di-review kembali gaji yang ditawarkan setelah enam bulan bekerja. Tentu saja dengan melihat prestasi yang telah Anda tunjukan.
2. Kesempatan Cuti dengan Bayaran
Alternatif kedua adalah meminta kesempatan cuti dengan bayaran. Banyak perusahaan yang memberikan benefit ini kepada karyawannya. Cobalah Anda meminta alternatif ini. Bagi banyak perusahaan, memberikan cuti dengan bayaran kepada karyawan, dirasakan lebih murah daripada menaikan gaji Anda secara permanen.
3. Bekerja dari Rumah
Untuk perusahaan-perusahaan berbasis teknologi, di mana banyak karyawannya yang bekerja secara mobile, bekerja dari rumah pada kesempatan tertentu merupakan hal yang wajar. Nah, alternatif ini dapat Anda tanyakan saat proses negosiasi gaji berlangsung. Misalnya, meminta untuk dapat bekerja dari rumah setiap hari Jumat. Namun, tidak semua perusahaan menerapkan kebijakan ini. Untuk itu, maka berhati-hatilah ketika menanyakan alternatif ini.
4. Biaya Transportasi & Akomodasi
Jika Anda ditempatkan di luar kota, maka alternatif ini layak diperhitungkan. Anda harus mempertanyakan juga masalah biaya transportasi dan akomodasi untuk Anda dan keluarga ke kota tujuan yang baru. Hampir semua perusahaan yang memiliki banyak cabang di luar kota memberikan fasilitas ini kepada karyawannya. Jangan sampai semua biaya dadakan ini akan ditanggung oleh Anda sendiri.
5. Meminta Jabatan Tertentu
Seandainya gaji yang diberikan tak sesuai harapan, Anda dapat mempertanyakan benefit ini. Misalnya, dengan meminta jabatan yang Anda anggap lebih prestise, seperti posisi “Account Manager” daripada “Account Executive“. Banyak perusahaan yang tak mempersoalkan masalah pemberian nama jabatan untuk karyawannya. Jadi, sekalipun Anda tak mendapatkan gaji sesuai permintaan, tetapi dengan jabatan baru ini akan membuat resume Anda menjadi lebih impresif.
Hal penting lainnya, selain lima alternatif di atas adalah: jangan lupa untuk meminta semua hasil negosiasi tersebut dalam bentuk kontrak tertulis. Dengan adanya kontrak tertulis tentang hasil negosiasi yang telah Anda lakukan, maka hak dan kewajiban dari kedua pihak akan semakin jelas dan transparan. Posisi tawar Anda pun akan semakin kuat seandainya ada masalah di kemudian hari. Selamat mencoba! (ymn/karir.com)
*Cara Bijak Negosiasi Gaji
Selamat, Anda telah sukses melewati beberapa proses seleksi di perusahaan idaman Anda. Sekarang saatnya melakukan negosiasi gaji. Apa saja yang harus Anda lakukan, dan yang tak boleh dilakukan saat negosiasi berlangsung? Nah, Randall S. Hansen, Ph.D., pendiri situs Quintessential Careers, mengungkapkan beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat melakukan negosiasi gaji.
Yang Harus Dilakukan
* Pastikan, Anda telah melakukan serangkaian riset tentang kisaran gaji yang diharapkan pada posisi yang telah Anda lamar. Banyak cara yang dapat Anda gunakan, salah satunya adalah menanyakan kepada rekan Anda yang menduduki posisi yang sama di perusahaan lain.
* Menyadari semua kekuatan dan pengalaman Anda, dan jangan lupa untuk menunjukan skill Anda, dan manfaatnya bagi perusahaan yang akan meng-hire Anda.
* Biarkan pihak perusahaan yang menawarkan nilai gaji kepada Anda terlebih dahulu. Jika memungkinkan, katakan besarnya gaji yang Anda harapkan dengan mempertimbangkan pengalaman dan skill yang telah Anda miliki.
* Ungkapkan rasa terima kasih Anda ketika mendapatkan penawaran gaji dari pihak perusahaan. Namun, jangan mencoba untuk langsung bernegosiasi pada saat itu juga. Katakan Anda membutuhkan waktu untuk memikirkan penawaran yang telah diberikan.
* Jika Anda tak mendapatkan jumlah gaji yang diinginkan, maka cobalah untuk menanyakan tentang benefit lain seperti bonus tahunan, asuransi kesehatan, insentif, dan sebagainya.
Tak Boleh Dilakukan
* Jangan mengajukan besaran gaji yang diminta sebelum disebutkan oleh pihak perusahaan. Setelah angkanya Anda ketahui, katakan bahwa Anda membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan penawaran tersebut.
* Jangan pernah menaikan secara drastis jumlah gaji Anda saat ini, hanya untuk mendapatkan penawaran gaji yang lebih tinggi.
* Jangan menerima secara langsung penawaran gaji yang diberikan saat negosiasi, atau melakukan negosiasi secara langsung ketika gaji yang ditawarkan tak sesuai harapan. Berikan penundaan untuk menaikan daya jual Anda.
* Jangan melakukan negosiasi gaji secara agresif dan berlebihan, hanya untuk memuaskan ego Anda, atau semacam permainan untung-untungan.
* Jangan hanya fokus pada jumlah gaji yang diinginkan, tanpa mempertimbangkan benefit lain secara keseluruhan, seperti bonus tahunan, asuransi kesehatan, atau insentif.
* Jika Anda belum yakin dengan jenis pekerjaan atau reputasi dari perusahaan yang Anda lamar, maka hindari untuk langsung menerima penawaran gaji yang diberikan. Pertimbangkan dengan matang semua keputusan yang Anda lakukan.
Semua keputusan yang akan Anda ambil memiliki resiko. Untuk itulah, pertimbangkanlah dengan matang setiap langkah yang akan Anda ambil, agar tak menyesal di kemudian hari. (ymn/karir.com)
Sumber : http://www.karir.com