Rogerkomp melayani service laptop dan komputer di jayapura hub 082198428797

Kamis, 06 November 2008

Mengembalikan fungsi Search

Baru-baru ini virus Flash 10 telah menyerang banyak PC. Namun jejak yang ditinggalkan (setelah antivirus dapat membersihkannya) adalah Command Prompt Disabled dan juga fungsi Search hilang.

Untuk mengembalikan fungsi Search ini silahkan ikuti langkah2 berikut :
Pilih Start Menu dan kemudian klik pada Run
Copy dan Paste command ini di dalam Run
REG add HKCU\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer /v NoFind /t REG_DWORD /d 0 /f

Setelah selesai untuk melihat hasilnya anda perlulah Restart komputer anda.Selamat mencoba

Jadikan HOBI Kamu berinternet bisa menghasilkan uang Tambahan:
Dapatkan penghasilan tambahan disini
lowongan kerja pekerjaan sambilan

Mengembalikan menu RUN

Pembuat virus dan trojan menggunakan bermacam-macam cara untuk membuat pengguna Windows cemas. Diantaranya dengan menghilangkan menu Run di Start Menu. Cara untuk mengatasi masalah ini adalah sebagai berikut :
Gambar menu Run yang hilang di Start Menu

Untuk mengembalikan menu RUN, pastikan betul-betul PC anda sudah hilang virusnya.
Mula-mula
1. Cari gpedit.msc di (C:\WINNT\system32\gpedit.msc) atau (C:\WINDOWS\system32\gpedit.msc)
2. “Double click” fail itu.
3. Pergi ke ‘User configuration‘ -> ‘Administrative Templates‘ ->’Start Menu & Taskbar’
4. Pilih ‘Remove Run from Start Menu’ dan klik 2 kali

5. Tambahkan Disable dan aplly
6. Restart PC
Selamat Mencoba

Jadikan HOBI Kamu berinternet bisa menghasilkan uang Tambahan:
Dapatkan penghasilan tambahan disini
lowongan kerja pekerjaan sambilan

Rabu, 05 November 2008

Untuk apa Tuhan menghadirkanku di dunia ini?


Sang Cucu:
Kakek…Untuk apa Tuhan menghadirkanku di dunia ini?
Sang Kakek (Bawa Muhaiyaddeen):
Tuhan telah mengajarimu segala sesuatu. Segalanya telah tertulis di dalam dirimu. Sebelum kau datang kemari, Dia berkata kepadamu, “Aku mengirimmu ke sekolah bernama dunia. Ia hanyalah tempat sementara. Kau harus pergi ke sana untuk sementara waktu untuk belajar mengenai sejarah-Ku, sejarahmu, dan sejarah lainnya. Kau harus mengerti siapa yang menciptakan segala sesuatu, siapa yang bertanggungjawab terhadap segala sesuatu, siapa Penjaga yang menjaga dirimu, dan apa milikmu yang sesungguhnya. Ketika kau telah belajar dan mengerti semua sejarah-sejarah ini, kau akan menyadari siapa dirimu dan siapakah Dia yang kau butuhkan, Sang Kebenaran, Dia Yang Maha Hidup.”
“Setelah kau mempelajari hal-hal ini semua, kau harus melewati suatu ujian. Lalu kau bisa membawa apa yang menjadi milikmu dan kembali ke sini. Tapi pertama, pergilah ke sekolah dan belajar. Lalu kembalilah.”
Tuhan mengatakan ini kepadamu dan kemudian mengirimmu ke sini. Sekarang adalah tugasmu untuk menemukan-Nya, untuk mengenal dirimu, dan untuk mengetahui apa kekayaanmu yang sejati. Itulah mengapa kau harus datang kemari. Maka, jadikan kebijaksanaanmu sebagai gunting dan periksalah milikmu dengan baik, potonglah apa-apa yang buruk. Dia telah memberikan segalanya kepadamu, tetapi kau harus memotong semua gambar yang kau ambil dengan kamera fotomu sendiri dan simpanlah hanya rol yang baik, itulah yang kau bawa menuju Penjagamu. Sambungkan semuanya dan singkirkan hal lainnya.

TELAGA HATI PENAWAR SEDIH


Suatu hari seorang Guru bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.
Guru bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu Ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan,
"Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya ", ujar Guru
"Pahit, pahit sekali ", jawab pemuda itu sambil meludah ke samping .

Guru itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.
Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.
Sesampai disana, Guru itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.
"Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat si pemuda mereguk air itu, Guru kembali bertanya lagi kepadanya,
"Bagaimana rasanya ?"
"Segar", sahut si pemuda.
"Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya Guru
"Tidak, " sahut pemuda itu
Guru tertawa terbahak-bahak sambil berkata:
"Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yg kamu dapat lakukan;
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu".
Guru itu lalu kembali menasehatkan:
"Hatimu adalah wadah itu; Perasaanmu adalah tempat itu; Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.
Karena Hidup adalah sebuah pilihan, mampukah kita jalani kehidupan dengan baik sampai ajal kita menjelang?
Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik

Pesan dan Kesan

info lowongan kerja terbaru - kerja di rumah

Gabung Yuk...

Klik Aja

Pengikut